Senin, 24 Januari 2011

PAY IT FORWARD

By Admin
Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film “PAY IT FORWARD” bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.
Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD”
Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

BENCI SEKARANG, PETAKA ESOK

By Admin
Sahabat  percayakah anda, sebuah dendam dan kebencian yang ditebar hari ini membuahkan celaka bagi generasi mendatang? Mari kita tengok.
Berapa sering kita mendengar banyaknya korban akibat ranjau yang ditanam saat perang puluhan tahun silam. Di Rusia, Cina, Kolombia, Kamboja, Jenewa, Irak, Afganistan,  negara-negara Afrika, dan lain-lain.
Ranjau-ranjau itu adalah sisa-sisa amarah, bekas-bekas angkara, dan jejak-jejak amuk, dan bekas-bekas kebencian. Kebencian atas penindasan dan ketidak adilan. Kebencian akan perilaku adikuasa.
Kita tak pernah tahu kapan semua itu akan tersapu bersih. Meski damai telah dijabattangankan, siapa bisa menjamin tak ada penyesalan di kemudian hari? Betapa mahalnya sebuah kebencian.
Hal ini mengajarkan pada kita untuk tidak hanya mempertimbangkan apa yang terjadi pada esok hari akibat perbuatan kita hari ini. Ketika kita membenci sesuatu, maka kebencian itu akan beranak pinak, dan akan kembali kepada kita sebesar kebencian yang kita tebarkan.
Mari tanyakan pada diri sendiri, buat apa kebencian ini? Adakah manfaatnya? Adakah akibat diesok hari buat diri kita dan anak cucu kita? Adakah jalan yang lebih baik? Karena ranjau-ranjau kebencian itu akan melukai orang yang membenci, juga orang yang dibenci. Dua-duanya sama-sama terluka.

Kamis, 07 Oktober 2010

RENUNGAN MASA DEPAN



waktu2 

Friend! are you know the meaning of death?
the time, death is a matter of course we meet but the death still a scourge for us in case of death that happen to us. Get a grip, death will come to us because slowly every seconds, minutes, hours, days that we have in the world diminished. The world can not accommodate us forever because the world was not going to last.

Then after death?Death is not an end of the journey. Indeed, a final journey in the world but also an early trip to the "future" is eternal. The trip was so heavy that we must undertake its own without the company of family, friends. Accountable and accept the consequences of all that has been done in the world.
At first glance, this article is probably the same as the others. But, look at "future" is. Now we could spend our liking. But, when all the activities we are just rah-rah, it does not mean if we contemplate our future. There will be an impact on the future.
Friend, not my intention to make you afraid, blaming fate or even God for the things that will befall us but I just want us all aware of this. Regret the circumstances worsen our. I would not tell you to immediately repent because my purpose is not to write like that. You alone know which option would you choose later. Jalanai just what is and will always remember "the future" is.

Senin, 04 Oktober 2010

ISTANA SERIBU CERMIN

by admin


Dahulu kala , jauh desa terpencil, ada tempat yang dikenal sebagai “Istana 1000 Cermin. Seekor anjing kecil yang sedang gembira mengetahui tempat ini dan memutuskan untuk masuk.

Ketika ia tiba, ia melompat dengan gembira menaiki tangga ke pintu rumah. Ia melihat melalui pintu dengan telinganya terangkat tinggi dan menggoyangkan ekornya secepat mungkin. Menakjubkan, ia mendapati dirinya mendapati 1000 anjing kecil lainnya yang bahagia dengan ekor mereka bergoyang-goyang dengan cepat . Dia tersenyum, senyum yang lebar, dan disambut dengan 1000 senyuman lebar yang hangat dan ramah. Ketika ia meninggalkan istana, ia berpikir kepada dirinya sendiri, "Ini adalah tempat paling indah. Aku akan datang kembali dan akan sering mengunjunginya."